Promosi Digital sebagai Upaya Penguatan Manajemen Pemasaran Batik di Kampung Gedong Kota Semarang

Authors

  • Lintang Ratri Rahmiaji Universitas Diponegoro
  • Hapsari Sulistyani
  • Turnomo Raharjo Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.29303/jcommdev.v1i1.5

Abstract

Semarang adalah salah satu kota yang memiliki tradisi membatik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah motifnya yang sudah mencapai 900-an, di mana 219 di antaranya sudah HAKI. Kampung Batik menjadi ikon baru Kota Semarang, setidaknya ada 16 pengrajin di sentra industri batik Semarangan. 10 sudah tersertifikasi, lima pengrajin batik tulis, dan lima pengrajin batik cap. Saat ini, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh para pengrajin batik mandiri di Kampung Batik Semarang adalah masalah manajemen, mulai dari pembukuan, sumber daya manusia, dan yang terutama masalah pemasaran menghadapi era 4.0. Selama ini sistem promosi yang dilakukan masih promosi tradisional dan terkesan pasif, artinya menunggu pembeli datang. Hal ini karena kesadaran pentingnya pemasaran digital masih sangat rendah, juga kompetensi sumber daya manusia yang gagap teknologi. Oleh karena itu, program pengabdian ini khusus diperuntukkan menyiapkan UKM mitra, yakni Toko Batik Handayani dan Toko Batik Figa memiliki sumber daya manusia yang kompeten, sarana dan prasarana pemasaran digital yang mencukupi, dan pendampingan pemasaran digital. Luaran pengabdian adalah peningkatan brand image, daya jangkau pemasaran, sehingga berdampak langsung pada pertumbugan omzet dan pendapatan sekaligus meningkatkan popularitas Batik Semarang sebagai salah satu komoditi unggulan Kota Semarang.

Downloads

Published

2020-06-29

Issue

Section

Articles